Festival Budaya Bangsa Tionghoa – Bangsa tionghoa adalah sebutan di Indonesia untuk orang-orang dari suku atau bangsa Tiongkok. Walaupun penggunaan sebutan tionghoa jarang di gunakan di luar Indonesia. Di lansir dari laman stgeorgesyria.
Selain itu negara ini juga memiliki istilah orang tionghoa dan orang tiongkok memiliki perbedaan makna. Yang pertama merujuk pada etnis atau suku bangsa, yang kedua merujuk pada kewarganegaraan republik rakyat tiongkok.
Negara ini juga punya julukan aneh bagi Orang-orang Tiongkok yang pergi merantau di sebut dengan panggilan orang Tionghoa perantauan. Negara ini selain memiliki tempat wisata mau pun tempat wista kuliner yang lezet, negara ini menyimpan budaya.
penduduk tionghoa sangat melestarikan budaya yang mereka mikili, biasanya negara ini melakukan budaya setiap hari- hari tertentu. Berikut salah satu contoh budaya yang di miliki negara tionghoa.
Festival Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi biasanya di rayakan oleh masyarakat Tionghoa hingga kini dengan sangat meriah, dengan menggantung berbagai macam pernak-perniknya, seperti lampion merah, menempel kertas merah bertuliskan ‘FU’, menyiapkan angpao, sampai pesta kembang api dan tarian naga serta barongsai.
Festival Cap Go Meh
Festival Yuan Xiao atau biasa di kenal dengan perayaan Cap Go Meh jatuh setiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan Imlek. Sama halnya dengan perayaan Imlek, perayaan Cap Go Meh ini juga di rayakan dengan sangat meriah di beberapa negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Di Indonesia, festival Cap Go Meh ini di lakukan upacara kirab atau turun ke jalan raya dengan menggotong Kio/usungan yang di isi/di muat arca para Dewa. Bahkan, di beberapa kota seperti di daerah Jakarta dan di Manado, ada atraksi ‘lok thung’ atau ‘thang sin.
Festival Budaya Bangsa Tionghoa
Festival Ceng Beng
Cheng Beng (bahasa Hokkian) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu.
Festival tradisional Tiongkok di laksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik Matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim semi), pada umumnya di rayakan pada tanggal 5 April atau 4 April pada tahun kabisat.
Festival Duan Wu
Duanwu Jie (Hanzi: 端午節) atau yang di kenal dengan sebutan festival Peh Cun di kalangan Tionghoa-Indonesia adalah salah satu festival penting dalam kebudayaan dan sejarah Tiongkok.
Peh Cun (扒船; “mendayung perahu”) berasal dari Bahasa Hokkian yang di pendekkan dari Pe Leng Cun / Pe Liong Cun. Romanisasi: pê-lêng-chûn / pê-liông-chûn), bermakna “mendayung perahu naga.
Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi praktik umum di kalangan Tionghoa-Indonesia, tetapi istilah Peh Cun tetap di gunakan untuk menyebut festival ini.